hanya biasa

ketika saya mengatakan bahwa saya malas untuk mengerjakan tugas, semua teman-teman saya serempak mengernyitkan dahi.
"kok bisa?"
"males? nggak salah?"
"tumben?"

dan beberapa pertanyaan-pertanyaan  lain yang menggambarkan seolah-olah saya ini manusia yang selalu bersemangat, tidak punya rasa malas, rasa jenuh. padahal saya termasuk orang yang mudah bosan, mudah jenuh dengan semua aktifitas rutin saya, adakalanya saya juga merasa lelah dengan aktifitas saya, bahkan saya juga sering tidak mengerjakan PR dari guru . 

atau ketika saya mengatakan saya tidak paham dengan pelajaran yang tadi di jelaskan oleh guru, semua teman-teman, bahkan guru, memandangku dengan rasa curiga, tidak percaya

" nggak usah becanda deh" 

" nggak mungkin" 

"boong banget" atau 

" masa sih nggak paham? pliss deh" 

dan beberapa komentar-komentar  lainya yang sekali lagi  seolah-olah menggambarkan bahwa saya adalah murid terpintar di kelas ini padahal pada kenyataannya saya ini hanya seorang murid  biasa yang punya kelebihan dan kekurangan, tidak semua mata pelajaran dapat saya kuasai, ada beberapa mata pelajaran yang memang tidak bisa saya kuasai, butuh waktu dan pemahaman ekstra untuk bisa mencernanya. contoh pelajaran matematika, saya ini termasuk seseorang yang bisa dikatakan  buta matematika karena setiap jam pelajaran matematika saya memerlukan konsetrasi tiga kali lipat dari biasanya  agar saya dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru, jika tidak begitu saya tidak akan paham akan materi yang disampaikan oleh guru sekalipun materi yang disampaikan adalah materi yang sederhana menurut orang lain, bahkan tidak jarang setiap kali ulangan saya sering mendapa nilai spesial " 5" itu nilai yang cukup bagus untuk pelajaran matematika bagi saya, lalu kenapa mereka masih menganggap bahwa saya adalah murid terpintar di kelas? yang tidak boleh mengatakan tidak bisa atau tidak paham? 

sekali lagi saya ini hanya seorang murid biasa sodara-sodara, saya punya kelebihan dan kekurangan, saya juga memiliki perasaan-perasaan yang sama seperti murid-murid yang lainnya.

kadang saya merasa rindu ingin dianggap sebagai murid yang biasa.